Jakarta Selatan, 14 Agustus 2024 – Untuk ketiga kalinya, kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Namun, kebakaran yang terjadi dini hari tadi, sekitar pukul 02.00 WIB, menjadi yang terbesar dan berdampak paling luas. Kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik dari sebuah charger handphone ini melahap habis pemukiman di empat lingkungan rukun warga (RW), meninggalkan ratusan warga dalam keadaan darurat.
Amanah Takaful bersama Komunitas Sahabat Daafa merespons cepat situasi ini dengan menyalurkan bantuan darurat bagi para penyintas kebakaran yang kini mengungsi di berbagai lokasi, termasuk Stasiun Kereta Bandara Manggarai, Masjid Ash-Shalihien, dan Sekolah SD Negeri 05 Manggarai.
Bantuan untuk Korban Kebakaran
Bantuan yang diberikan oleh Amanah Takaful dan Sahabat Daafa meliputi 30 paket nasi box, mukena, handuk, selimut, pakaian layak pakai, sandal, alat kebersihan, serta kebutuhan mendesak lainnya. Lokasi penyaluran bantuan difokuskan di Masjid Ash-Shalihien, Jl. Dr. Saharjo 1, GG. Bakti 9, sebagai pusat bantuan bagi warga yang terdampak kebakaran di 4 RW tersebut.
Rizky, salah seorang penyintas kebakaran, menjelaskan bagaimana api mulai menyala saat kebanyakan warga masih tertidur. “Api mulai menyulut sekitar pukul 02.00 WIB. Itu akibat korsleting listrik dari charger handphone. Karena wilayah ini padat penduduk, api cepat menyebar, dan tak butuh waktu lama untuk melahap habis pemukiman kami,” ungkap Rizky dengan nada getir.
Rizky juga menambahkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi para warga saat ini. “Sekarang hari sudah mulai gelap, sementara pakaian, alat mandi, dan kebutuhan sandang lainnya sangat terbatas. Kami berharap bantuan bisa segera datang,” harapnya.
Kebutuhan Mendesak: Mukena dan Perlengkapan Sholat
Seiring dengan penyaluran bantuan tersebut, Amanah Takaful dan Sahabat Daafa juga mengidentifikasi kebutuhan mendesak lainnya, seperti mukena dan perlengkapan sholat. Banyak dari para penyintas kehilangan barang-barang pribadi mereka dalam kebakaran, sehingga kebutuhan dasar seperti ini menjadi sangat mendesak.
Masjid Ash-Shalihien, selain menjadi tempat penyaluran bantuan, juga menjadi salah satu titik pengungsian utama bagi para korban kebakaran. Para penyintas, yang sebagian besar kehilangan tempat tinggal mereka, kini menggantungkan harapan pada solidaritas dan bantuan yang datang.
Sementara itu, pihak berwenang masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab kebakaran dan memastikan bahwa para penyintas mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Solidaritas di Tengah Musibah
Musibah kebakaran ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan dan solidaritas di tengah masyarakat. Komunitas seperti Amanah Takaful dan Sahabat Daafa menunjukkan bahwa dengan gotong royong, bantuan bisa segera tersalurkan kepada mereka yang paling membutuhkan. Namun, di tengah kondisi darurat seperti ini, masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan para penyintas dapat bertahan dan memulai kembali hidup mereka setelah kehilangan begitu banyak.
Kebakaran ini juga menyoroti perlunya tindakan pencegahan yang lebih baik, khususnya di kawasan padat penduduk yang rentan terhadap kebakaran. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan para penyintas kebakaran di Manggarai bisa segera bangkit dari musibah ini dan memulai kembali kehidupan mereka dengan bantuan yang cukup.