Kisah Mahasiswa Universitas Bakrie dan Asa Santri di Gandasoli
Mei 2025. Sebuah desa di Sukabumi menjadi saksi, bagaimana pengabdian mahasiswa bisa tumbuh menjadi harapan baru bagi generasi Qur’ani. Desa Gandasoli adalah tempat kami belajar, mengabdi, dan menyaksikan sendiri bahwa perubahan bisa dimulai dari satu mushaf Al-Qur’an.

Dari Kampus ke Pelosok: Membawa Nilai “Astabrata Sadya”
Dalam program Mengabdi Bersama KESMA 2025, kami—mahasiswa Universitas Bakrie—mengangkat semangat “Astabrata Sadya” sebagai landasan pengabdian.
Bukan sekadar hadir, kami ingin memberi makna yang nyata.
Bersama Amanah Takaful, kami menyalurkan 40 mushaf Al-Qur’an untuk Pondok Pesantren Al-Hikmah di Gandasoli. Di sinilah kami belajar: satu mushaf bisa menjadi jembatan masa depan.
“Saat kami menyerahkan mushaf, ada santri yang memeluknya erat. Mungkin ini mushaf pertama yang benar-benar miliknya.”
— Relawan KESMA Universitas Bakrie
Kolaborasi Kebaikan: DHARMA yang Dihidupkan
Kami percaya, pengabdian tak bisa berjalan sendiri.
Melalui kolaborasi ini, kami mewujudkan nilai DHARMA — Dedikasi, Harapan, dan Masa Depan.
Mushaf-mushaf yang disalurkan bukan hanya simbol donasi, tapi bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung pendidikan keislaman di daerah yang minim akses.
Kami datang untuk belajar, tapi pulang membawa pelajaran.
Undangan untuk Terus Bergerak Bersama
Kegiatan ini mungkin selesai, tapi semangatnya belum.
Masih banyak santri di pelosok lain yang menanti mushaf pertama mereka. Kami percaya, perubahan akan terus hidup selama ada yang memilih untuk peduli.
🤝 Kepada semua pihak: mari bergandengan tangan.
✨ Jadilah bagian dari cerita ini, karena satu mushaf bisa menyalakan cahaya masa depan.
📖 Dukung keberlanjutan program (sedekah Al-Qur’an untuk santri)
👉 Klik di sini: Dukung keberlanjutan program (sedekah Al-Qur’an untuk santri)