Setidaknya 174 anak Palestina di Gaza tewas akibat serangan udara Israel sejak Selasa pagi, menjadikannya salah satu “hari dengan jumlah korban anak terbanyak sejak awal genosida.”
Lebih dari 400 warga sipil Palestina, mayoritas di antaranya adalah anak-anak, telah terbunuh, sementara lebih dari 560 lainnya terluka akibat serangan Israel yang terus menggempur Jalur Gaza sejak dini hari Selasa. Israel kembali melanjutkan perang genosidanya di Gaza setelah hampir dua bulan gencatan senjata yang rapuh.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 174 anak termasuk di antara para korban jiwa.
“Laporan dan gambar yang muncul dari Gaza sungguh mengerikan,” ujar UNICEF. “Beberapa serangan dilaporkan mengenai tempat penampungan darurat yang dipenuhi anak-anak dan keluarga yang sedang tidur, membuktikan sekali lagi bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza.”
“Hari ini menjadi salah satu hari dengan jumlah korban anak terbanyak dalam sejarah Gaza,” kata Ayed Abu Eqtaish, Direktur Program Akuntabilitas di Defense for Children International – Palestine (DCIP).
“Pasukan Israel telah menandatangani surat kematian bagi anak-anak Palestina di Gaza dengan terus melakukan serangan tanpa henti, menghancurkan infrastruktur sipil, dan menghalangi bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina yang membutuhkan. Ini tidak lain adalah genosida.”

Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 18.000 anak Palestina telah terbunuh akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan.
“Jumlah korban sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi. Anak-anak terus menderita penyakit menular yang serius dan sebenarnya dapat dicegah, seperti hipotermia, malnutrisi, dehidrasi, dan kudis,” tambah DCIP.
Serangan Israel ini terjadi di tengah krisis kemanusiaan Gaza yang semakin memburuk. Bantuan penyelamat nyawa telah diblokir selama 17 hari, membuat warga tidak memiliki pasokan kebutuhan pokok. Pasokan listrik ke pabrik desalinasi utama Gaza juga telah diputus, secara drastis mengurangi akses air bersih bagi penduduk.
UNICEF memperingatkan bahwa satu juta anak di Gaza, yang telah menderita akibat genosida selama 15 bulan terakhir, kini terjebak dalam ketakutan dan bahaya yang lebih besar. Lembaga itu mendesak Israel untuk segera memberlakukan kembali gencatan senjata dan menyerukan para pemimpin dunia untuk segera bertindak sebelum situasi semakin memburuk.
UNICEF menuntut penghormatan terhadap hukum humaniter internasional, perlindungan bagi warga sipil, dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang mendesak. “Serangan dan kekerasan ini harus dihentikan—sekarang juga.”
Bantu sekarang untuk Menguatkan Palestina : Donasi Disini